Jumat, 28 Oktober 2011

contoh surat penawaran

PT. SURYA KENCANA
Jl. Ksatria Raya No. 26 Blok A – B
Telp. (021) 465 67569. Website-suryakencana.com
JAKARTA



28th October 2011


Mr. Raffe
Sales Manager
IDM Store
Bogor



Dear Mrs. Anna,

We want to offer new products that we launched last week, namely a set of Printer EOSN. We attach catalogs to facilitate you in choosing our product. We hope you are willing to buy and become our customers for the smooth running of your business.




Your  sincerely,



Dwina Surya L.
Marketing Manager


Attachment : Catalog

Kamis, 13 Oktober 2011

manajemen keuangan


Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan.

Manajemen keuangan berhubungan dengan 3 aktivitas, yaitu :
  1. Aktivitas penggunaan dana, yaitu aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva.
  2. Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik dari sumber dana internal maupun sumber dana eksternal perusahaan.
  3. Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk aktiva, dana harus dikelola seefisien mungkin.
Seorang manajer keuangan dalam suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana mengelola segala unsur dan segi keuangan, hal ini wajib dilakukan karena keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
Unsur manajemen keuangan harus diketahui oleh seorang manajer. Misalkan saja seorang manajer keuangan tidak mengetahui apa-apa saja yang menjadi unsur-unsur manajemen keuangan, maka akan muncul kesulitan dalam menjalankan suatu perusahaan tersebut.
Sebab itu, seorang manajer keuangan harus mampu mengetahui segala aktivitas manajemen keuangan, khususnya penganalisisan sumber dana dan penggunaan-nya untuk merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang manajer keuangan harus memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun internal.
Fungsi Manajemen Keuangan
Berikut ini adalah penjelasan singkat dari fungsi Manajemen Keuangan:
  1. Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
  2. Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
  3. Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
  4. Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
  5. Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
  6. Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
  7. Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
Bila dikaitkan dengan tujuan ini, maka fungsi manajer keuangan meliputi hal-hal sebagai berikut :
  1. Melakukan pengawasan atas biaya
  2. Menetapkan kebijaksanaan harga
  3. Meramalkan laba yang akan datang
  4. Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja
Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan.
Analisis Sumber Dana dan Penggunaannya
Analisis sumber dana atau analisis dana merupakan hal yang sangat penting bagi manajer keuangan. Analisis ini bermanfaat untuk mengetahui bagaimana dana digunakan dan asal perolehan dana tersebut. Suatu laporan yang menggambarkan asal sumber dana dan penggunaan dana. Alat analisa yang bisa digunakan untuk mengetahui kondisi dan prestasi keuangan perusahaan adalah analisa rasio dan proporsional.
Langkah pertama dalam analisis sumber dan penggunaan dana adalah laporan perubahan yang disusun atas dasar dua neraca untuk dua waktu. Laporan tersebut menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen tersebut yang mencerminkan adanya sumber atau penggunaan dana.
Pada umumnya rasio keuangan yang dihitung bisa dikelompokkan menjadi enam jenis yaitu :
  1. Rasio Likuiditas, rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya.
  2. Rasio Leverage, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa banyak dana yang di-supply oleh pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan dana yang diperoleh dari kreditur perusahaan.
  3. Rasio Aktivitas, rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen dalam menggunakan sumber dayanya. Semua rasio aktifitas melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis harta.
  4. Rasio Profitabilitas, rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen yang dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan.
  5. Rasio Pertumbuhan, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa baik perusahaan mempertahankan posisi ekonominya pertumbuhan ekonomi dan industri.
  6. Rasio Penilaian, rasio ini merupakan ukuran prestasi perusahaan yang paling lengkap oleh karena rasio tersebut mencemirkan kombinasi pengaruh dari rasio risiko dengan rasio hasil pengembalian.

manajemen pemasaran


Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982).
Secara definisi, Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980).
Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya cara dan falsafah baru yang terlibat di dalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut "Konsep Pemasaran".
Sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan berorientasi kepada kebutuhan konsumen. Hal ini secara asasi berbeda dengan falsafah bisnis terdahulu yang berorientasi pada produk, dan penjualan.
Secara definitif dapatlah dikatakan bahwa: Konsep Pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Stanton, 1978).
Tiga unsur konsep pemasaran:
  1. Orientasi pada Konsumen
  2. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral
  3. Kepuasan Konsumen

kreatif dan inovasi

Kreativitas adalah karya yang merupakan hasil pemikiran dan
gagasan. Ada rangkaian proses yang panjang dan harus digarap terlebih
dahulu sebelum suatu gagasan menjadi suatu karya. Rangkaian tersebut
antara lain meliputi fiksasi (pengikatan, pemantapan) dan formulasi
gagasan, penyusunan rencana, dan program tindakan nyata yang harus
dilakukan sesuai dengan rencana yang telah disusun untuk mewujudkan
gagasan tersebut

Pendapat lain menyebutkan kreativitas itu adalah kemampuan
untuk menciptakan suatu produk baru ini :
a. Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasikombinasi
atau melihat hubungan-hubungan baru antara unsur,
data, variabel, yang sudah ada sebelumnya.
b. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan
sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata
yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
Conny Semiawan (1984).

Randsepp, menyebutkan ciri-ciri tentang pemikiran kreatif sebagai
berikut :
a. sensitif terhadap masalah-masalah,
b. mampu menghasilkan sejumlah ide besar,
c. fleksibel,
d. keaslian,
e. mau mendengarkan perasaan,
f. keterbukaan pada gejala bawah sadar,
g. mempunyai motivasi,
h. bebas dari rasa takut gagal,
i. mampu berkonsentrasi, dan
j. mempunyai kemampuan memilih.
Seorang Wirausaha yang memliki daya pengembangan kreativitas
yang tinggi akan dapat merombak dan mendorongnya di dalam
pengembangan lingkungan usahanya menjadi berhasil. Karena dengan
kreativitas seorang Wirausaha dapat
a. meningkatkan efisiensi kerja,
b. meningkatkan inisiatif,
c. meningkatkan penampilan,
d. meningkatkan mutu produk, dan
e. meningkatkan keuntungan.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh Wirausaha yang
kreatif dalam mencari informasi yang penting bagi usahanya :
a. informasi tentang kepribadian dan kemampuanya,
b. peluang pasar,
c. peluang usaha yang menguntungkan perusahaan,
d. pemasok barang,
e. kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap produk,
f. persaingan dalam dunia usaha, dan
g. lingkungan usaha yang dihadapinya dan lain-lain.

inovatif

Ciri utama Wirausaha. Menurut Peter Drucker yang dimuat dalam
bukunya innovation dan entrepreneurship (1985), adalah mereka yang
selalu mencari perubahan, berusaha mengikuti dan menyesuaikan pada
perubahan itu, serta memanfaatkannya sebagai peluang serta mampu
memilih dan mengambil keputusan alternatif yang paling tinggi
memberikan produktivitas.
Terdapat 9 ciri pokok keberhasilan, dan bukan
merupakan ciri-ciri pribadi (personal traits). Ciri-ciri tersebut, yang umum
dijumpai pada Wirausaha yang berhasil di seluruh dunia adalah sebagai
berikut:
a. Dorongan berprestasi yang tinggi. Semua Wirausaha yang berhasil
memiliki keinginan besar untuk mencapai suatu prestasi.
b. Bekerja keras, tidak pernah tinggal diam. Sebagian besar
wirausahawan “mabuk kerja” demi mencapai sasaran yang ingin
dicita-citakan.
c. Memperhatikan kualitas produknya, baik berupa barang maupun jasa.
Wirausaha menangani dan mengawasi sendiri bisninya sampai mandiri
sebelum ia mulai dengan usaha baru lagi.
d. Bertanggung jawab penuh. Wirausaha sangat bertanggung jawab atas
usaha mereka, baik secara moral, legal, maupun mental.
e. Berorientasi pada imbalan wajar.
f. Wirausaha mau berprestasi, kerja keras, dan bertanggung jawab, dan
mereka mengharapkan imbalan sepadan dengan usahanya. Imbalan
itu tidak hanya berupa uang, tetapi juga pengakuan dan
penghormatan.
g. Optimis, berkewajiban akan berhasil.
h. Wirausaha hidup dengan pedoman bahwa semua waktu baik untuk
bisnis maupun untuk pribadinya harus berhasil secara se-imbang.
i. Berorientasi pada hasil kerja yang baik (excellence oriented).
j. Seringkali Wirausaha ingin mencapai sukses yang menonjol, dan
menuntut segala yang kelas pertama (first class). Mereka selalu tidak
puas atas karya yang dihasilkan.
k. Mampu mengorganisasikan.
l. Kebanyakan Wirausaha mampu memadukan bagian-bagian dari
usahanya dalam upaya mencapai hasil maksimal bagi usahanya.
Mereka umumnya diakui sebagai “komAndan” yang berhasil.
m. Berorientasi pada uang.
n. Uang yang dikejar oleh para Wirausaha tidak semata-mata untuk
memenuhi kebutuhan pribadi dan pengembangan usaha saja, tetapi
juga dilihat sebagai ukuran prestasi kerja dan keberhasilan.

Yang dijadikan dasar untuk meningkatkan kemampuan inovasi di
bidang produk dan pelayanan adalah sebagai berikut :
a. Mulailah belajar berinovasi dari pengalaman,
b. Menghargai karyawan yang memiliki gagasan inovasi,
c. Berorientasi kepada tindakan untuk berinovasi,
d. Menentukan tujuan dalam berinovasi,
e. Buatlah produk dengan penuh inovasi dengan proses secara
sederhana,
f. Mulailah membuat produk dengan inovasi yang terkecil,
g. Menjalankan uji coba dan merevisinya,
h. Mengikuti jadwal yang sudah ditentukan di dalam berinovasi,
i. Bekerja dengan semangat, mempunyai keyakinan dan dengan penuh
inovasi dan resiko.


Inovasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
proses kewirausahaan. Inovasi merupakan suatu proses mengubah
peluang menjadi gagasan-gagasan dan ide-ide yang dapat dijual. Dalam
prosesnya, penerapan kemampuan berinovasi, menurut Kuratko (1955)
ada empat jenis inovasi :
a. Penemuan ( Invensi),
b. Pengembangan (Eksistensi),
c. PenggAndaan (Duplikasi), dan
d. Sintesis.

Sumber : 4_kreatif­­_dan_Inovatif.pdf – Adobe reader

Proses terbentuknya kewirausahaan


Kerangka Perencanaan Usaha (Business Plan Frame)
Perencanaan usaha pada umumnya disusun dengan memuat pokok-pokok perencanaan, yaitu :
1. Nama perusahaan
2. Lokasi :
   a. Lokasi perusahaan
   b. Lokasi pertokoan
   c. Lokasi perusahaan
   d. Lokasi perkantoran
   e. Lokasi pabrik
3. Komoditi yang diusahakan
4. Konsumen yang dituju
5. Pasar yang akan dimasuki
6. Partner yang akan diajak kerjasama
7. Personal yang dipercaya untuk menjalankan perusahaan
8. Jumlah modal yang diharapkan dan yang tersedia
9. Peralatan perusahaan yang perlu disediakan
10. Penyebaran informasi/promosi

Sumber : materi-uts-kewirausahaan.doc