Kamis, 29 September 2011

Internet


Saat ini hampir setiap orang banyak yang membutuhkan internet, dari  anak-anak sampai  orang lansia. dari segi  fungsi, internet sangat membantu masyarakat dalam memperoleh informasi, melakukan komunikasi, maupun berbisnis. Lewat internet apa saja dapat dilakukan dengan mudah, cepat dan hemat. Contohnya bagi masyarakat yang tidak suka membaca dan tidak pernah menonton televisi atau mendengarkan radio, internet merupakan salah satu sarana yang paling efisien dalam memperoleh informasi. Bagi perusahaan, internet juga digunakan sebagai media promosi, dan juga perusahaan dapat menyampaikan atau memberikan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan untuk para investor yang ingin menanamkan sahamnya. Dalam bidang pendidikan, internet juga menjadi salah satu system pembelajaran yang cukup ampuh bagi mahasiswa/siswa. Contonhya, sekarang sudah banyak universitas maupun sekolah melakukan media  pembelajaran online, jadi peserta didik tidak perlu hadir di kampus atau sekolah, karena dalam pembelajaran online, peserta didik bisa memperoleh materi yang diajarkan hanya dengan mendownload lewat link yang disediakan. Selain itu anak-anak remaja sekarang banyak yang menggunakan internet sebagai media untuk bermain. Sekarang sudah banyak game-game online yang bermunculan seperti Point Blank dan game online lainnya. Jadi di zaman yang serba internet ini, masyarakat sangat terbantu dengan adanya internet. Semua dapat dilakukan dengan mudah.

Contoh Wirausaha

1. Contoh pertama adalah menjadi sales roti basah. Yang Anda perlukan untuk memulai usaha ini adalah dana untuk membeli roti, kendaraan, keranjang untuk tempat roti. Pertama Anda melakukan survei beberapa pabrik roti yang ada di daerah Anda. Anda bisa memilih salah satu atau lebih, misalnya Anda memilih roti basah dengan berbagai macam rasa dan donat. Biasanya pabrik roti membuat ukuran dan harga roti yang berbeda-beda. Jika pasaran Anda di desa maka pilih roti dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat desa misalnya Rp.500,00 atau Rp.1.000,00. Tetapi jika pasaran Anda di kota seperti toko dan tempat-tempat kos, maka pilihlah roti dengan harga Rp. 1.500,00. Untuk roti seharga Rp.1.500,00 maka biasanya pabrik menjualnya dengan harga Rp.800,00 dan Anda dapat menjualnya dengan harga Rp.1.200,00 per roti. Jadi keuntungan tiap roti sekitar Rp.500,00 dan jika Anda dapat menjual 100 roti saja, maka Anda mendapatkan keuntungan sekitar Rp.50.000,00. Anda dapat menjualnya dengan sistem titip atau cash. Tiap tiga hari sekali tengoklah roti Anda, jika masih ada sisa Anda bisa memanfaatkannya sebagai pakan ikan.
2. Contoh wirausaha lain adalah Anda memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar Anda. Misalnya di daerah Anda banyak kelapa sehingga harganya murah, maka Anda bisa mencoba membuat VCO (Virgin Coconut Oil) yang laku di dunia kesehatan dan kosmetik. Kemudian air kelapanya dapat Anda gunakan untuk membuat natta de cocco atau Anda jual pada pembuat natta de cocco.
3. Usaha yang memanfaatkan sumber daya alam misalnya jika Anda tinggal di daerah pantai, maka Anda dapat mencari binatang laut yang tinggal di pasir pantai seperti undur-undur. Tentu saja yang dimaksud di sini adalah undur-undur laut yang tinggal di daerah pantai, berbentuk seperti ibu jari dan berwarna hitam dengan corak. Binatang yang memiliki nama ilmiah Myrmeleon sp. ini jika dimasak akan berubah warna menjadi oranye seperti udang. Mungkin binatang ini tidak terlalu populer dan hanya sedikit orang yang mencarinya. Namun ternyata undur-undur laris di daerah pantai yang menjadi tujuan wisata. Pada saat musimnya, Anda dapat memperoleh puluhan kilo undur-undur tiap harinya. Jika Anda memiliki dana lebih maka undur-undur ini dapat dikeringkan lalu diolah menjadi serbuk, setelah itu di kapsul. Undur-undur ini bermanfaat bagi penderita diabetes untuk mengobati penyakitnya.
4. Salurkan hobi Anda untuk memilih industri kecil, misalnya Anda suka membuat kue maka cobalah membuat kue yang layak jual. Carilah resep macam-macam roti atau pilihlah satu jenis roti yang menjadi favorit pasar Anda misalnya brownies, roti terang bulan, dan sebagainya. Buatlah kekhasan pada pada produk Anda supaya berbeda dengan yang lainnya sehingga mudah diingat pelanggan.
5. Atau Anda hobi menjahit maka buatlah desain-desain baju yang sedang diminati. Misalnya baju dengan motif batik yang sekarang banyak dilirik orang.
6. Contoh wirausaha lainnya adalah menjual produk obat herbal yang saat ini menjadi tren gaya hidup masyarakat. Biasanya pabrik jamu atau herbal akan memberi diskon yang cukup besar jika Anda membelinya dengan jumlah yang cukup banyak. Ada yang menetapkan pembelian minimal 5 juta rupiah akan mendapat diskon 50%. Anda dapat menjualnya di toko Anda, apotek-apotek, warung, atau Anda langsung mendatangi pelanggan. Selain itu Anda juga harus jeli siapa yang bisa menjadi pelanggannya karena tidak semua orang menyukainya.
Itulah beberapa wirausaha modal kecil yang mudah-mudahan bisa menjadi inspirasi bagi anda untuk memulai industri kecil.

sumber :

Contoh wirausaha dan usahanya


Bob Sadino (Lampung, 9 Maret 1933), atau akrab dipanggil om Bob, adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat menggunakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya. Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan.


Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.

Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.

Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu. Gajinya ketika itu hanya Rp.100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya.

Suatu hari, temannya menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan depresi yang dialaminya. Bob tertarik. Ketika beternak ayam itulah muncul inspirasi berwirausaha. Bob memperhatikan kehidupan ayam-ayam ternaknya. Ia mendapat ilham, ayam saja bisa berjuang untuk hidup, tentu manusia pun juga bisa.
Sebagai peternak ayam, Bob dan istrinya, setiap hari menjual beberapa kilogram telor. Dalam tempo satu setengah tahun, ia dan istrinya memiliki banyak langganan, terutama orang asing, karena mereka fasih berbahasa Inggris. Bob dan istrinya tinggal di kawasan Kemang, Jakarta, di mana terdapat banyak menetap orang asing.

Tidak jarang pasangan tersebut dimaki pelanggan, babu orang asing sekalipun. Namun mereka mengaca pada diri sendiri, memperbaiki pelayanan. Perubahan drastis pun terjadi pada diri Bob, dari pribadi feodal menjadi pelayan. Setelah itu, lama kelamaan Bob yang berambut perak, menjadi pemilik tunggal super market (pasar swalayan) Kem Chicks. Ia selalu tampil sederhana dengan kemeja lengan pendek dan celana pendek.

Bisnis pasar swalayan Bob berkembang pesat, merambah ke agribisnis, khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia. Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah.

Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. Ia dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang.

Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, yang ada pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia lakukan. Kelemahan banyak orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. “Yang paling penting tindakan,” kata Bob.
Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan. Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi trampil dan profesional.
Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih, arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain.

Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri. Karena itu ia selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya.

Bob menempatkan perusahaannya seperti sebuah keluarga. Semua anggota keluarga Kem Chicks harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan.

Anak Guru

Kembali ke tanah air tahun 1967, setelah bertahun-tahun di Eropa dengan pekerjaan terakhir sebagai karyawan Djakarta Lloyd di Amsterdam dan Hamburg, Bob, anak bungsu dari lima bersaudara, hanya punya satu tekad, bekerja mandiri. Ayahnya, Sadino, pria Solo yang jadi guru kepala di SMP dan SMA Tanjungkarang, meninggal dunia ketika Bob berusia 19.

Modal yang ia bawa dari Eropa, dua sedan Mercedes buatan tahun 1960-an. Satu ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Ketika itu, kawasan Kemang sepi, masih terhampar sawah dan kebun. Sedangkan mobil satunya lagi ditaksikan, Bob sendiri sopirnya.

Suatu kali, mobil itu disewakan. Ternyata, bukan uang yang kembali, tetapi berita kecelakaan yang menghancurkan mobilnya. ”Hati saya ikut hancur,” kata Bob. Kehilangan sumber penghasilan, Bob lantas bekerja jadi kuli bangunan. Padahal, kalau ia mau, istrinya, Soelami Soejoed, yang berpengalaman sebagai sekretaris di luar negeri, bisa menyelamatkan keadaan. Tetapi, Bob bersikeras, ”Sayalah kepala keluarga. Saya yang harus mencari nafkah.”

Untuk menenangkan pikiran, Bob menerima pemberian 50 ekor ayam ras dari kenalannya, Sri Mulyono Herlambang. Dari sini Bob menanjak: Ia berhasil menjadi pemilik tunggal Kem Chicks dan pengusaha perladangan sayur sistem hidroponik. Lalu ada Kem Food, pabrik pengolahan daging di Pulogadung, dan sebuah ”warung” shaslik di Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta. Catatan awal 1985 menunjukkan, rata-rata per bulan perusahaan Bob menjual 40 sampai 50 ton daging segar, 60 sampai 70 ton daging olahan, dan 100 ton sayuran segar.

”Saya hidup dari fantasi,” kata Bob menggambarkan keberhasilan usahanya. Ayah dua anak ini lalu memberi contoh satu hasil fantasinya, bisa menjual kangkung Rp 1.000 per kilogram. ”Di mana pun tidak ada orang jual kangkung dengan harga segitu,” kata Bob.

Om Bob, panggilan akrab bagi anak buahnya, tidak mau bergerak di luar bisnis makanan. Baginya, bidang yang ditekuninya sekarang tidak ada habis-habisnya. Karena itu ia tak ingin berkhayal yang macam-macam.

Haji yang berpenampilan nyentrik ini, penggemar berat musik klasik dan jazz. Saat-saat yang paling indah baginya, ketika shalat bersama istri dan dua anaknya.
Profil dan Biodata Bob Sadino

Nama :
Bob Sadino
Lahir :
Tanjungkarang, Lampung, 9 Maret 1933
Agama :
Islam

Pendidikan :
-SD, Yogyakarta (1947)
-SMP, Jakarta (1950)
-SMA, Jakarta (1953)

Karir :
-Karyawan Unilever (1954-1955)
-Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg (1950-1967)
-Pemilik Tunggal Kem Chicks (supermarket) (1969-sekarang)
-Dirut PT Boga Catur Rata
-PT Kem Foods (pabrik sosis dan ham)
-PT Kem Farms (kebun sayur)

Alamat Rumah:
Jalan Al Ibadah II/12, Kemang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp: 793981

Alamat Kantor :
Kem Chicks Jalan Bangka Raya 86, Jakarta Selatan Telp: 793618


Referensi :

- http://pengusahamuda.wordpress.com/biografi/
- http://id.wikipedia.org/wiki/Bob_Sadino

sumber : 





Rabu, 21 September 2011

Lumpur lapindo


Sudah enam tahun lumpur lapindo keluar dari perut bumi. Tidak dapat dihentikan, disumbat  ataupun dibuang. Akan terus keluar dari perut bumi, apakah akan berhenti dengan sendirinya, atau malah tidak berhenti. Lumpur lapindo  bertambah 42 juta liter per tahun dan akan terus bertambah. Walaupun sudah didirikan tanggul belasan meter, tetap saja tidak dapat dihentikan. Kabarnya, lumpur lapindo akan meluber ke pemukiman warga, jalan porong siduarjo, jalur kereta api dan akan terus meluas. Warga sekitar tidak tahu harus berbuat apa, mereka hanya bisa berdiam diri saja menunggu keputusan dari pemerintah. Didirikannya tanggul tidak cukup untuk menghadang lumpur lapindo.

Wirausaha dilahirkan atau dilatih?


Wirausaha merupakan suatu peluang bisnis menciptakan ide-ide baru  dalam menghadapi resiko dan ketidakpastian dengan tujuan mencapai keuntungan. Saat ini sudah ada beberapa masyarakat yang beralih profesi menjadi wirausahawan. Hal ini disebabkan karena masyarakat sudah mampu menciptakan suatu ide yang inovatif baik dalam menghasilkan produk maupun jasa. Ide tersebut bisa didapat dengan belajar dari pengalaman sampai mengkhayal ide-ide gila (yang tidak masuk akal). Mereka yang memiliki  jiwa entrepreneurship berani mencoba dan menjalankan usaha yang belum ada maupun yang sudah ada di pasaran meskipun resiko kegagalan selalu membayang-bayangi.

Wirausaha yang dilahirkan memiliki ide-ide inovatif yang mampu menyaingi usaha-usaha  yang lebih dulu ada dipasaran. Wirausahawan cenderung otodidak dalam memperoleh ilmu-ilmu kewirausahaan. Namun wirausaha yang dilahirkan akan mengalami resiko yang lebih berat. Hal ini karena usaha mereka belum ada/dijual di pasaran. Mereka harus siap mengalami kegagalan apabila usahanya tidak berjalan dengan  apa yang diharapakan(bangkrut). Tetapi apabila usaha mereka behasil, mereka akan mendapatkan kesuksesan yang diharapakan.

wirausaha yang dilatih terlebih dahulu, lebih memahami dan mengerti tentang ilmu kewirausahaan. Mereka lebih tahu hal-hal apa saja yang seharusnya dilakukan dalam berwirausaha agar usahanya dapat berjalan sesuai yang dilaksanakan. Hal itu dapat membatasi ide-ide yang ingin dilakukan/dilaksanakan. Mereka akan memerlukan waktu untuk menentukan usaha apa yagi ingin dijalankan. Namun tingkat resiko yang dialami akan lebih sedikit.

Jadi, keduanya mempunyai keunggulan tersendiri yang dapat mempengaruhi jalannya usaha, baik wirausaha yang dilahirkan atau dilatih.