Senin, 09 April 2012

Penampilan serasi

Dapat dimaklumi bersama bahwa untuk berkomunikasi secara baik, banyak faktor yang memepengaruhi keberhasilan tersebut, selain kemampuan merumuskan ide tau gagasan, situasi, pihak-pihak terkait juga penampilan kita. Penampilan merupakan suatu keseluruhan yang Nampak, baik itu postur tubuh, anggota tubuh juga busana, aksesori dan make up. Untuk itu sedikan waktu untuk merawat diri kita, tubuh terawat ,  rambut bersih dan rapi,tata rias yang wajar,  gaya busana yang tepat, koordinasi warna yang serasi dan sebagainya. Berbusana yang baik dapat menunjang penampilan dan penampilan yang serasi  memperlancar komunikasi. Busana yang baik ditentukan oleh mutu, gaya potongan yang tepat, warna yang serasi pelengkap busan yang terawat baik, rapi, prkatis, nyaman ( enak dipakai ). Perlu mendapatkan perhatian pula tentang keseimbangan penampilan yang nampak dari luar juga kesiapan mental. Bila hal ini kurang mendapat perhiatian seringkali mengundang  peluang ketidakserasian dalam penampilan.

Sumber : bab3-gaya_hidup_dan_penampilan_dalam_berkomunikasi.pdf-Adobe Reader

Faktor-faktor keberhasilan yang menunjang karier


Bila seseorang ingin  meniti karir menuju  jenjang karir yang lebih tinggi, dapat juga belajar dari pengalaman orang lain yang positif, walaupun tidak harus sama, namun tetap dapat dijadikan pegangan. 
Untuk itu dapat dikemukakan faktor penentu keberhasilan sebagai berikut :
1.      Job description sebagai pegangan
Seseorang harus selalu bekerja atas dasar job description yang sesuai denga fungsinya.
2.      Memiliki ketrampilan  dasar atau basic skill yang prima
Perlu diyakini bahwa pengetahuan dasar ( basic skill ) itu penting untuk dikuasai dan dipelihara terus. Ketrampilan tersebut menuntut ketepatan, kecepatan, kerapian dan ketelitian.
3.      An iron will in the velvet voice
Di dalam pemakaian bahasa lisan harus diyakini bahwa “suara” mempunyai pengaruh yang besar. Nada yang ramah dan bersahabat menimbulkan kesan bahwa kita bersedia membantu laean bicara.
4.      Agenda kerja
Buku agenda untuk mencatat dan mengingat-ingat acara ataupun tugas yang harus dilakukan oleh atasan kita.
5.      Kekompakan sebagai team, dengan atasan dan rekan-rekan
Perlu dimengerti bahwa atasan,mungkin tinggi jabatannya, makin berat tanggung jawabnya dan makin banyak keputusan yang harus dibuatnya. Demikian pula loyalitas dengan rekan-rekan membantu untuk menggalang persatuan.
6.      Inter personal skill
Berbekal keyakinan agama, moral etika bisnis dan social psychology, kita mampu bersikap dewasa, berperilaku sopan bijaksana, sensitive dan luwes untuk beradaptasi dengan orang lain.
7.      Wawasan
Untuk mengetahui secara persis tugas dan wewenang, perlu juga berusaha mengenali denga baik perusahaan atau organisasi tempat bekerja. Apa tujuan maupun misinya, bagaimana garis-garis wewenangnya bagaimana strategy dan rencana kerjanya. Biasakan banyak membaca dan tumbuhkan sikap bahwa : mebaca adalah kebutuhan,  agar mampu mengembangkan wawasan tentang lingkungan mikro maupun lingkungan mkro yang mempengaruhi arah perkembangan peruusahaan tempat bekerja. Sumber informasi atau bacaan tersebut dapat berupa : harian, mingguan bisnis, buku-buku, majalah lainnya, atau hasil monitoring kegiatan perusahaan lain dibidang usaha yang sama, dengan demikian dapat secara aktif mengikuti perkembangan  kebijaksanaan. Tidak hanya karena maksud tersebut, melainkan juga agar otak semakin terlatih dan membuat lebih berguna serta sudut pandang menjadi luas.

Sumber : bab3-gaya_hidup_dan_penampilan_dalam_berkomunikasi.pdf-Adobe Reader

Mengatur waktu


Waktu adalah paradoks, bagi orang-orang sibuk tidak pernah merasa cukup waktu padahal semua waktu tersedia untuk kita, dan keluhan mengenai kurangnya waktu sebenarnya mustahil. Waktu adalah komuditi yang lentur dan terus-menerus, masalahnya adalah bukan bagaimana mendapatkan “waktu lebih” tetapi bgaimana memanfaatkan waktu yang ada dengan lebih berarti dan lebih memuaskan. Idealnya semua aktivitas yang  kita lakukan akan membawa kita pada pencapaian tujuan , namun sering kali aktivitas itu tidak menentukan kita pada pencapaian tujuan tersebut, bahkan kita terjebak dalam aktivitas yang ternyata tidak mengarah kepencapaian tujuan. Agar tetap dapat memusatkan perhatian pada aktivitas yang paling penting yang mempengaruhi pencapaian tujuan, maka diperlukan cara yang efektif dan juga sederhana untuk  mengatur skala prioritas. Semakin banyak aktivitas yang membantu dalam melangkah mencapai tujuan, semakin berbobot aktivitas tersebut semakin tinggi skala prioritasnya.

Setaiap kali menyusun daftar aktivitas berilah urutan prioritas pada setiap aktivitas untuk membantu menentukan hal-hal yang penting terlebih dahulu, karena hanya aktivitas penting yang menghasilkan seuatu. Pada dasarnya mengatus akala prioritas tidak sulit, pertama-tama tentukan tujuan-tujuan, kemudian tentukan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut yaituyaitu yang ditempatkan pada skla priotitas tertinggi. Bila sudah terbiasa melakukan hal-hal yang penting terlebih dahulu,  maka dapt dirasakan betapa mudahnya mengatur waktu dan ternyata cukup waktu yang dibutuhkan untuk meraih sukses.

mengatur waktu merupakan suatu langkah yang tepat untuk mewujudkan tujuan manjemen, sehingga keberhasilan membuat keputusan yang akuratpun sangat ditentukan oleh prioritas yang diambil. Untuk mengambil waktu dan melaksanakan jadwal kerja tidak dapat diselesaikan sendiri, karena akan melibatkan orang lain. oleh karena itu perlu dikomunikasikan dengan baik dan untuk berhasil dalam komunikasi  perlu ditimbangkan hal-hal sebagai berikut :
Ø  Dengarkan agar tetap pada jalur
Ø  Tentukan tujuan dengan mempertimbangkan situasi yang favorable
Ø  Jangan terburu-buru dalam memberikan  petunjuk atau intruksi
Ø  Buatlah memo singkat dan tepat agar dapat mendapat hasil yang diharapkan
Ø  Bila ragu-ragu cari sumbernya
Ø  Hidari sikap hiper-responsif

Sumber : bab3-gaya_hidup_dan_penampilan_dalam_berkomunikasi.pdf-Adobe Reader

Gaya hidup


Coba kita perhatikan, bila seseorang tiba dikantor dalam suasana ceria dan menyapa “selamat pagi….” Seraya tersenyum, maka banyak orang yang dijumpai dikantor juga berlaku simpatik. Apabila kita berbahagia, ceria, tersenyum banyak hal-hal yang negative berubah menjadi positif.  Sesungguhnya unia usaha atau bisnis dan lingkungan kantor dimana kita berada adalah pantulan dari diri kita.

Apabila kita tidak menyukai, membenci diri kita sendiri, maka kitapun membenci dan tidak menyukai orang lain begitu juga bila kita mencintai diri kita dan berbahagia dengan diri kita maka terasa betapa indah kehidupan ini. Pandangan danaggapan kita terhadap diri sendiri adalah modal dan landasan yag menentukan bagaimana kita bersikap , bertidak,  berfikir, dan berkomunikasi dalam kehidupan ini. Sikap serta gaya hidup  bahagia seseorang banyak sekali menentukan apa yang dapat diraih dalam kehidupan ini, sehingga berbagai disiplin ilmu tentang manusia dan perilaku pada hakekatnya adalah untuk mengubah pandangannya terhadap diri sendiri.

Gaya hidup bahagia ternyata juga sangat menunjang sukses berkomunikasi karena setiap orang hanya mempunyai kesediaan untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang bahagia, bukan sebaliknya.

Sumber : bab3-gaya_hidup_dan_penampilan_dalam_berkomunikasi.pdf-Adobe Reader