Resiko yang pernah saya ambil adalah ketika saya
masih melaksanakan magang, yaitu pada saat saya tidak membawa bekal/makan ke
tempat magang resikonya saya harus membeli makanan diluar yang tempatnya
lumayan jauh dari tempat saya magang. Lalu pada saat saya menerima telpon dari
perusahaan lain tetapi saya tidak mengangkatnya karena saya sedang bekerja
resikonya saya kehilangan kesempatan magang di perusahaan tersebut. Kemudian
saat sudah memasuki awal perkuliahan, saya meminta izin kepada manajer
perusahaan untuk mengikuti perkuliahan dan manajer mengijinkannya resikonya
saya tidak dapat bekerja dan tugas yang seharusnya saya kerjakan terlantar.
Minggu, 07 Oktober 2012
Risiko
Resiko dapat didefinisikan sebagai kemungkinan
terjadinya sesuatu yang akan berdampak pada tujuan. Manajemen risiko adalah suatu pendekatan
terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian
yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: penilaian resiko,
pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan
pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain
adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi
efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko
tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul
oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum.
Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat
dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan.
sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi
risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada
tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai
jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik.
Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia
bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan
organisasi).
Dalam
perkembangannya Risiko-risiko yang dibahas dalam manajemen risiko dapat
diklasifikasi menjadi
Risiko
Operasional
Risiko
Hazard
Risiko
Finansial
Risiko
Strategik
Hal
ini menimbulkan ide untuk menerapkan pelaksanaan Manajemen Risiko Terintegrasi
Korporasi (Enterprise Risk Management).
Manajemen
Risiko dimulai dari proses identifikasi risiko, penilaian risiko, mitigasi,monitoring dan evaluasi.
Sejarah
Rekaman
tertua terkait pengelolaan risiko dapat ditemukan pada Piagam
Hammurabi (codex Hammurabi), yang
dibuat pada tahun 2100 sebelum masehi. Piagam tersebut mencantumkan peraturan
dimana pemilik kapal dapat meminjam uang untuk membeli kargo, namun bila dalam
perjalanan kapalnya tenggelam atau hilang, ia tidak perlu mengembalikan uang pinjaman tersebut. Masa ini disebut sebagai zaman
pertama manajemen risiko, di mana perusahaan hanya melihat risiko non-entrepreneurial (seperti
misalnya keamanan).
Tahun
1970-an dan 1980-an disebut sebagai zaman kedua manajemen risiko di
mana perusahaan-perusahaan asuransi mulai
berusaha mendorong pengusaha untuk
benar-benar menjaga barang yang diasuransikan. Pada masa ini juga lahir
konsep jaminan
mutu (quality assurance)
yang menjamin setiap produk memenuhi spesifikasi standarnya. Konsep ini
dipopulerkan oleh British Standards Institution yang
meluncurkan standar kualitas BS 5750 pada tahun 1979.
Pada
tahun 1993, James Lam diangkat menjadi Chief Risk Office, yang
merupakan jabatan CRO pertama di dunia.
Zaman
ketiga manajemen risiko dimulai
tahun 1995 dengan diterbitkannya AS/NZS 4360:1995 oleh Standards
Australia of the World's Risk management Standard.
Pengertian
Risiko
Risiko
berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi oleh karena
kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi.
Sesuatu
yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan
atau merugikan.menurut Wideman, ketidak pastian yang menimbulkan kemungkinan
menguntungkan dikenal dengan istilah peluang (Opportunity), sedangkan
ketidak pastian yang menimbulkan akibat yang merugikan dikenal dengan istilah
risiko (Risk).
Secara
umum risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau
perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang merugikan. Bagaimana jika
kemungkinan yang dihadapi dapat memberikan keuntungan yang sangat besar
sedangkan kalaupun rugi hanya kecil sekali? Misalnya membeli loterei. Jika
beruntung maka akan mendapat hadiah yang sangat besar tetapi jika tidak
beruntung uang yang digunakan membeli loterei relatif kecil.Apakah ini juga
tergolong Risiko? jawabannya adalah hal ini juga tergolong risiko. Selama
mengalami kerugian walau sekecil apapun hal itu dianggap risiko.
Kategori risiko
Risiko
dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk :
1.
risiko spekulatif, dan
2.
risiko murni.
Risiko spekulatif
Risiko
spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan
keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian.
Risiko
spekulatif kadang-kadang dikenal pula dengan istilah risiko bisnis(business
risk). Seseorang yang menginvestasikan dananya disuatu tempat menghadapi
dua kemungkinan. Kemungkinan pertama investasinya menguntungkan atau malah
investasinya merugikan. Risiko yang dihadapi seperti ini adalah risiko
spekulatif. Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi yang dapat
memberikan keuntungan dan juga dapat menimbulkan kerugian.
Risiko murni
Risiko
murni (pure risk) adalah sesuatu yng hanya dapat berakibat merugikan atau tidak
terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu contoh adalah
kebakaran, apabila perusahaan menderita kebakaran,maka perusahaan tersebut akan
menderita kerugian. kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi kebakaran.
Dengan demikian kebakaran hanya menimbulkan kerugian, bukan menimbulkan
keuntungan, kecuali ada kesengajaan untuk membakar dengan maksud-maksud
tertentu. Risiko murni adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau
tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu cara
menghindarkan risiko murni adalah dengan asuransi. Dengan demikian besarnya
kerugian dapat diminimalkan. itu sebabnya risiko murni kadang dikenal dengan
istilah risiko yang dapat diasuransikan ( insurable risk ).
Perbedaan
utama antara risiko spekulatif dengan risiko murni adalah kemungkinan untung
ada atau tidak, untuk risiko spekulatif masih terdapat kemungkinan untung
sedangkan untuk risiko murni tidak dapat kemungkinan untung.
Risiko
operasional adalah risiko yang antara lain
disebabkan ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses
internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem,
atau adanya problem eksternal yang
mempengaruhi operasional Bank.
Resiko finansial,
adalah merupakan tambahan resiko yang ditanggung oleh mereka para pemegang
saham biasa disebabkan karena adanya pengambilan keputusan oleh
perusahaan menggunakan hutang
Risiko
strategik adalah risiko akibat ketidaktepatan
bank dalam mengambil keputusan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik
serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
CARA MENGATASI RESIKO
Berikut langkah-langkah yang perlu Anda perhatikan, untuk
mengurangi resiko.
·
Sebelum memulai usaha,
sebaiknya Anda melakukan riset mengenai hambatanhambatan yang dimungkinkan
muncul ditengah perjalanan usaha. Dengan begitu Anda dapat menyiapkan strategi
sedini mungkin, untuk mengantisipasi hambatan yang dimungkinkan ada. Misalnya
saja resiko persaingan bisnis yang dimungkinkan semakin meningkat.
·
Pilihlah peluang
bisnis sesuai dengan skill dan minat yang Anda miliki, jangan sampai Anda
memulai usaha hanya karena ikut-ikutan trend yang ada. Dengan memulai usaha
sesuai dengan skill dan minat, setidaknya Anda memiliki bekal pengetahuan dan
keahlian untuk mengurangi dan mengatasi segala resiko yang muncul di tengah
perjalanan Anda. Hindari peluang usaha yang tidak Anda kuasai, ini dilakukan
agar Anda tidak kesulitan dalam mengatasi segala resikonya.
·
Carilah informasi
mengenai kunci kesuksesan bisnis Anda. Hal tersebut bisa membantu Anda untuk
menentukan langkah-langkah apa saja yang bisa membuat usaha Anda berkembang,
dan langkah apa saja yang tidak perlu dilakukan untuk mengurangi munculnya
resiko yang tidak diinginkan.
·
Sesuaikan besar modal
usaha yang Anda miliki dengan resiko usaha yang Anda ambil. Jangan terlalu
memaksakan diri untuk mengambil peluang usaha yang beresiko besar, jika modal
usaha yang Anda miliki juga masih terbatas.
·
Kesuksesan bisnis bisa
dibangun dengan adanya keteguhan hati yang didukung kreatifitas. Dengan
keteguhan hati dalam mencapai kesuksesan serta kreatifitas untuk mengembangkan
usaha dengan ide-ide baru. Maka segala resiko yang muncul bisa Anda atasi
dengan baik.
·
Cari informasi tentang
prospek bisnis tersebut sebelum mengambil sebuah resiko. Saat ini banyak
peluang usaha yang tiba-tiba booming, namun prospek bisnisnya tidak bisa
bertahan lama. Hanya dalam hitungan bulan saja, bisnis tersebut surut seiring
dengan bergantinya trend pasar. Sebaiknya Anda menghindari jenis peluang usaha
seperti itu, karena resikonya cukup besar.
·
Ketahui seberapa besar
tingkat kebutuhan masyarakat akan produk Anda.Semakin besar tingkat kebutuhan
konsumen akan sebuah produk, maka akan memperkecil resiko bisnis tersebut. Setidaknya
resiko dalam memasarkan produk.
Sumber :
Langganan:
Postingan (Atom)